ihalmukatul.jpg

Home
Mengenai kami
Hubungi Kami
Kegiatan
Anggota KOMPA
Ngiklan Berantai
debat 'SEPUTAR NAMA ALLAH'
Kepengurusan KOMPA 2009 - 2010
Berita News
Lain-lain

Mengenai kami

Halaman ini menjelaskan tentang Struktur Organisasi serta Data Anggota KOMPA dan Sejarah GKI SUMUT Tanjung Rejo

SUSUNAN PENGURUS KOMPA

GKI - STR

 

berdasarkan Rapat Pleno Komisi Pemuda tanggal 14 Desember 2008, telah telah terpilih:

 

Ketua                   : Batara Joseph Sihotang

Wakil Ketua        : Nico Andreas M. Lumban Tobing

Sekretaris            : Michel Deriel Taurus Polii

Wakil Sekretaris : Ayu Tri Monica

Bendahara           : Ratih Gigih Sri Ayu

 

kemudian ditetapkan oleh Badan Pengurus Harian Majelis Jemaat GKI Sumut Tanjung Rejo melalui Surat Keputusan Majelis Jemaat GKI SUMUT Tanjung Rejo Medan No. 017/GKI-SU-TR/I/2009, yang di tetapkan pada tanggal 18 Januari 2009.

 

kemudian BPH Komisi Pemuda, membentuk Anggota Seksi-seksi melalui

SURAT KEPUTUSAN KOMPA GKI SUMUT TANJUNG REJO MEDAN

NOMOR : 01/GKI-SU-TR/KOMPA/II/2009

TENTANG

PENGANGKATAN SEKSI-SEKSI KOMISI PEMUDA/I GKI SUMUT TANJUNG REJO

PERIODE : 2009 S/D 2011

 


Menimbang            : 1. Bahwa kepengurusan Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo untuk periode 2009 s/d 2011 telah terbentuk.  

2. Keputusan Majelis Nomor 017/GKI-SU-TR/I/2009 tentang Badan Pengurus Harian Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo.

 

Mengingat             : Bahwasanya dalam pelaksanaan program Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo periode 2009 s/d 2011, dianggap perlu untuk mengangkat seksi-seksi sebagai tim pelaksana yang bertujuan membantu kinerja Badan Pengurus Harian KOMPA.

 

Memperhatikan     :  Keputusan Rapat Komisi Pemuda/i tanggal 25 Januari 2009 tantang pembentukan seksi-seksi di Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo.

 

M E M U T U S K A N

Menetapkan          :

Pertama                 : Mengukuhkan Anggota Seksi-seksi Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo

 

Seksi Kerohanian

Koordinator   :  Nicolas Atapary

Anggota         :  1. Dennis Anggia Sihombing

2. Hening Kinasih

3. Ryen Chrismery Napitupulu

Seksi Olahraga & Kesenian

Koordinator   :  Rio Fancatria Purba

Anggota         :  1. Alfredo Julian

2. Reyner Ferdinand Simangunsong

3. Yan Paul M. Sihombing

Seksi Humas

Koordinator   :  Thomas

Anggota         :  1. Anthonius Wibowo Yudhiarmaji

2. R. Septanu Dannu  Susilo

Seksi Sosial

Koordinator   :  Indah Kurnia Andayani

Anggota         :  1. Dewi

2. Kartika Theresia Simangunsong

3. Maria Tri Astuti

4. Nollie Tanu

Seksi Dana

Koordinator   :  Medania Talenta

Anggota         :  1. Dhea Christien Yoannita

2. Erna Julianita Purba

3. Maria Manalu

4. Yolanda Manalu

 

Kedua                   : 1. Pengurus Seksi melaksanakan tugasnya dan selalu melakukan hubungan kerja sama dengan Badan Pengurus Harian Komisi Pemuda/i dan Majelis Pembina Pemuda.

2. Bila pengurus seksi ingin melaksanakan tugas di luar program kerja agar dapat mengkonfirmasikan kepada BPH KOMPA.

Ketiga                   : Masa bakti / jabatan Pengurus Seksi Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo akan berakhir pada tanggal 17 Januari 2011 atau sampai terbentuknya BPH Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo yang baru.

Keempat                : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki seperlunya jika terdapat kekeliruan di dalamnya.

 

 

 

Ditetapkan di :  Medan

Pada tanggal  :  01 Februari 2009

 

 

Badan Pengurus Harian

Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo

 

 

Batara Joseph Sihotang

Ketua

Michel Deriel T. Polii

Sekretaris

 

Mengetahui

Majelis Pembina

Komisi Pemuda/i GKI Sumut Tanjung Rejo

 

 

Pnt. Wido Warsono

Dkn. Ferry Hadiwibowo

Dkn. Yoseph Suryahadi

Sejarah Gereja Kristen Indonesia (GKI) SUMUT Tanjung Rejo

Komisi Pemuda/i (KOMPA) GKI - STR merupakan salah satu komisi dari GKI - STR.  Sejarah berdirinya GKI - STR, dimulai dari:

SEJARAH TENTANG BERDIRINYA

GEREJA GEREFORMERD SEI SIKAMBING TJ. REJO MEDAN

 

 

            Sekelumit awal cerita singkat Jemaat Gereformerd kelompok Sei Sikambing. Sekitar Tahun 1950 bergereja Gereformerd di Jl. Cokroaminoto / Jl. Percut yang dinamakan Gereja Jawa Anggotanya diantaranya adalah :

1.      Bapak Saringun

2.      Bapak Radi

3.      Bapak Dasiman

Pada Tahun 1954

Datang beberapa Keluarga dari Tongar Padang Sumatera Barat yaitu :

1.      Bapak Parno

2.      Bapak Kasian

3.      Bapak J. W. Karyodimedjo

4.      Bapak M. M Suhardjo

5.      Bapak Slamet Romosetiko

6.      Bapak Misman

7.      Bapak G. Ramin

Pada Tahun 1960

1.      Bapak Amat Darmoyo

2.      Bapak Sumarto / Katar

3.      Bapak T. D. Kasan

Sekitar Tahun 1963 kami mulai bergereja di Gereja Gereformerd Jl. H. Z. Arifin Medan  itulah sebagai Gereja Induk. Karena Minimnya Angkutan sebagian Jemaat ada yang menggunakan sepeda, ada yang berjalan kaki untuk bergereja.

Pada waktu itu Majelis Kelompok Sei Sikambing adalah :

1.      Bapak T. D. Kasan

2.      Bapak Sumarto / Katar

3.      Bapak Amat Darmoyo

Oleh karena perkembangan dari keluarga sangat pesat  anak – anak tidak dapat bersekolah Minggu Orang tua tidak dapat bergereja, maka kami bertiga sebagai anggota Berembuk bagaimana supaya Jemaat dapat dikelompok Sei Sikambing dilayani oleh Pendeta / Majelis di Gereja Induk, setelah kami bertiga sepakat untuk membuat surat permohonan agar Jemaat Sei Sikambing dapat dilayani Kebaktiannya, baik kebaktian orang tua maupun anak – anak sekolah Minggu dari Gereja Induk.

Untuk Membicarakan tempat kebaktian kami orang – orang tua Berembuk menentukan dimana tempat kebaktian diadakan, setelah setelah kita sepakat dari kami orang – orang tua maka disepakatilah tempat kebaktian di Rumah Bapak T. D. Kasan.                                                            

Pasar V Sei Sikambing ( Jl. Intisari Sekarang rumah Bapak Pendeta ).

 

 

Setelah Beberapa bulan / tahun surat permohonan kami disetujui oleh Majelis Gereja Induk awalnya satu bulan dalam Minggu kedua kebaktian dilayani oleh Majelis Gereja Induk Minggu Pertama dan Keempat dilayani oleh kami bergantian dan anak – anak Sekolah Minggu dilayani oleh Sdra. Jonathan.

Semangat kami Jemaat Sei Sikambing bertumbuh dengan baik Bebel Kring / PA kami adakan setiap hari Rabu dari rumah kerumah dengan berjalan kaki melewati pematang sawah, untuk perjalanan kami sediakan penerangan senter karena jalan masih kecil .

Setelah beberapa lama berselang Jemaat Kelompok Sei Sikambing berjalan dengan baik, berkembang pesat dilayani oleh Pendeta K.L.F. Lageran. Jhon Ruck, Weli, MissYeni Bosh ini semua Penginjil dari luar Negri., Kecuali Bapak Domine KLF Legrand beliau ini Pusat Gereformerd Belanda.

Untuk memandang masa depan anak – anak kita bergereja maka beberapa dari kami orang tua berembuk bagaimana kalau kita dapat membuat Rumah Ibadah / gereja kecil sederhana sesuai dengan kemampuan kami, dengan bergotong royong dana yang kami rembukan dan disepakati bersama mengenai tempat dan dimana Gereja kita akan didirikan dengan rela hati Bapak PARNO memberikan sebidang Tanah untuk didirikan sebuah Gereja , walaupun pada masa itu bentuk Gereja terbuat dari dinding tepas atap daun Nipah. Bapak Parno dan Ibu berpesan kepada Kami Majelis Yaitu Bapak T. D. Kasan Bapak M. M. Suharjo dan Bapak Amat Darmoyo yang isinya Saya memberikan sebidang Tanah ini Selain untuk Ibadah oleh Jemaat dan anak – anak saya agar tidak terpisah – pisah untuk bergereja dan tolong kepada Majelis ingatkan kepada Anak – anak saya, Pesan ini tetap kami ingat sampai sekarang.

Setelah pembicaraan kami sepakati waktu itu kami Majelis atas Nama Jemaat kelompok membuat surat ditujukan kepada Majelis Gereja Induk di Jl. Palang Merah sekarang Jl. H. Z. Arifin.Medan.

Surat kami setelah beberapa lama tidak ditanggapi oleh Majelis Gereja Induk, Kami tetap menanti jawaban dan kami terus berusaha agar Majelis Gereja Induk memberi Jawaban surat Kami tersebut.

Pada waktu ada perkunjungan Domini KLF Legrand ke Kelompok jemaat Sei Sikambing kami bicarakan soal / maksud rencana kami untuk membuat satu rumah ibadah dengan Bapak KLF Legrand bertanya bagaimana apakah Bapak – bapak sudah memberitahukan kepada Majelis Gereja Induk? Saya jawab sudah karena kami bertiga juga anggota Majelis Gereja Induk.

Bapak Domini KLF Legrand memang sudah tahu kalau kami anggota Majelis Gereja Induk. Kami melanjutkan jawaban atas pertanyaan Bapak domini KLF Legrand bahwa kami sudah memberikan surat permohonan kepada Gereja Induk tetapi belum dapat jawaban.

Setelah beberapa  waktu lamanya Majelis Gereja Induk mengadakan Rapat, didalam rapat tersebut kami diberi waktu untuk bertanya maka salah satu dari kami Majelis ( Bapak TD Kasan ) menyampaikan maksud Jemaat kelompok sei Sikambing, Bpk. TD Kasan hanya bertanya / megesahkan / jawaban Majelis Gereja Induk tentang surat permohonan kami.

Setelah pertanyaan Bapak TD Kasan disampaikan dan digelar oleh sidang maka dibacakan surat permohonan kami itu timbullah Pro dan Kontra ada yang setuju dan ada yang tidak dan hal permohonan kami itu belun juga disetujui oleh sidang, walaupun surat kami itu belum disetujui oleh sidang kami tetap bertekad untuk meneruskan rencana kami tersebut dan Jemaat kelompok Sei Sikambing tidak surut untuk pembuatan sebuah rumah Ibadah / Gereja.

Salah satu isi permohonan kami itu adalah walaupun belum ada Rumah Ibadah / Gereja kami mohon agar kami dapat dilayani oleh Pendeta atau Majelis Gereja Induk untuk memberikan Pelayanan di Jemaat Kelompok Sei Sikambing untuk Kebaktian setiap Minggunya, Maka di setujuilah permohonan kami itu walaupun kebaktian dirumah Bapak TD Kasan.

Pertama kali diberikan kebaktian dalam satu bulan hanya sekali Pelayanan kebaktian pada Minggu kedua setiap bulan untuk Minggu I, III dan IV kami tetap kebaktian di Gereja induk. Melihat perkembangan Jemaat Sei Sikambing sangat pesat anak – anak kami ntuk Sekolah Minggu juga sudah memungkinkan dan kalau kebaktian orang tua bapak / Ibu sangat bersemangat walaupun tempat duduknya tidak mencukupi kami rela duduk dengan beralas tikar.

Setelah beberapa bulan berselang kebatian kami berjalan, kebaktian kami dilayani oleh Bapak Pendeta KLF Legrand setelah selesai kebaktian kami mengadakan pertemuan Khusus di dalam pertemuan kami menyampaikan maksud rencana dan keluhan Jemaat mengenai tempat duduk untuk kebaktian kami sampaikan kepada Bapak KLF Legrand, keluhan kami sangat direspon oleh beliau dan diperhatikan setelah selesai pertemuan Bapak KLF Legrand kami tunjukan Lokasi tanah tempat didirikan Gereja,  setelah Bapak KLF Legrand mengetahui langsung, beliau memberi semangat kepada kami. Tetapi ada kendala yang kami hadapi, kami tidak terpikirkan sampai kesitu kendala itu dikatakan oleh Bapak KLF Legrand sendiri, katanya “ Kalau Bapak – Bapak mau membuat Sebuah Gereja, apakah Bapak – bapak sudah meyiapkan dana dan lagi Gereja Tersebut tidak dapat didirikan hanya bersifat semi permanen saja ! “ lalu kami menjawab “ Kami tidak sanggup jika mendirikan Gereja yang bersifat permanen karena keadaan ekonomi Jemaat Kelompok sei sikambing sangat Minim dan Pekerjaan kami pun tidak tetap “.

Oleh karena itu kami diberi solusi oleh Bapak KLF Legrand untuk membentuk Panitia Pembangunan. Sebelum kami membentuk Panitia Pembangunan kami berunding terlebih dahulu oleh seluruh Jemaat Kelompok Sei Sikambing untuk meminta persetujuan dari seluruh anggota Jemaat. Maka kami mengundang seluruh Jemaat Kelompok Sei Sikambing untuk berunding. Setelah kami berunding akhirnya dicapai kata sepakat, bahwa seluruh anggota Jemaat Kelompok Sei Sikambing setuju untuk membentuk Panitia Pembangunan. Maka terbentuklah Panitia Pembangunan sesuai dengan susunan sebagai berikut:

 

 

I.       Sumber Dana      : Bapak KLF Legrand

II.      Ketua 1               : Bapak M.M Suhardjo

  (Dibantu Bapak TD Kasan merangkap panitia Pelaksana Pembangunan yang dibantu oleh beberapa anggota Jemaat)

III.    Ketua 2               : Bapak Kasian

IV.    Sekretaris            : Bapak Amat Darmoyo

Setelah Panitia Pembangunan Gereja terbentuk maka mulailah kami membangun Gereja yang sesuai dengan rencana kami yaitu membangun Gereja yang permanent berdasarkan anjuran Bapak KLF Legrand.

Tahap pertama pembangunan Gereja adalah :

Pertama kali kami membersihkan dan meratakan tapak serta menimbunnya dikarenakan tanah yang akan dijadikan tempat berdirinya Gereja sudah sangat rendah. Kami mengerjakan tanah ini dengan gotong royong. Kembali kami menghadapi kendala yaitu tanah yang kami gunakan untuk menimbun ternyata persediannya tidak mencukupi maka kami memutuskan untuk mengumpulkan dana dari para anggota Jemaat Kelompok Sei SIkambing. Setelah dananya  terkumpul maka kami dapat melanjutkan pekerjaan kami yang tertunda sampai pengerjaan pendirian Gereja tersebut selesai.

Setelah sebuah Gereja yang kokoh berdiri maka kami anggota Jemaat Kelompok Sei Sikambing membuat acara ucapan syukur dan peresmian pembukaan Kebaktian kami untuk pertama kalinya. Kami membuat nasi tumpeng sebagai symbol ucapan syukur kami dan Gerejapun diresmikan oleh sang pelopor kami yaitu Bapak KLF Legrand dan didampingi pula oleh beberapa orang Majelis Gereja Induk.

Setelah beberapa tahun berselang mulailah kami terpikirkan untuk mencari pelayan Tuhan yang tetap atau yang biasa disebut Pendeta, dikarenakan bertambah jumlah anggota Jemaat yang pesat waktu itu. Maka kami mengajukan surat permohonan kepada Majelis Gereja Induk untuk menetapkan seorang pelayan Tuhan untuk Gereja kami ini. Setelah diproses beberapa lamanya dengan datangnya seorang Pendeta kami mendapat jawaban seorang Pendeta datang dari Jawa yaitu Bapak Pendeta Daniel Sukirman maka dengan demikian Bapak Pendeta Daniel -lah yang menjadi Pendeta kami pertama kali.

Setelah beberapa lama Bapak Daniel melayani kami beliau memutuskan untuk kembali kedaerah asalnya yaitu Jawa yang atas kemauanya sendiri. Setelah kami ditinggal oleh beliau maka terjadilah kekosongan tanpa adanya Pendeta. Tetapi kami masih dilayani oleh Majelis Gereja Induk dan Bapak KLF Legrand.

Setelah beberapa lamanya kami sudah resmi menjadi Gereja yang dewasa sehingga kami dapat memanggil seorang Pendeta yang tetap untuk melayani kami. Maka kami memutuskan untuk memanggil calon Pendeta yaitu Bapak Thomas Supardji setelah beliau diteguhkan menjadi seorang Pendeta. Maka beliaulah yang menjadi Pendeta kedua Gereja Kristen Indonesia Tanjung Rejo hingga sekarang.

 

 

Pesan – pesan Jemaat Pendahulu pendiri Gereja Gereformerd Sei Sikambing atau Tanjung Rejo Medan.

Kepada Majelis Jemaat GKI Tanjung Rejo Jl. Intisari Medan agar dapat menjaga dan merawat Rumah Tuhan Yesus Kristus yang sudah kami awali pembangunanya, menjaga keutuhan jangan sampai Tubuh Tuhan Yesus Kristus terpecah – pecah dan juga menjaga kerukunan Jemaat agar Jemaat tetap rukun dan damai dan sejahtera didalam Tuhan Yesus Kristus.

 

Terlampir Fotocopy :

1.      Surat Majelis Gereja Palang Merah pemberitahuan kepada Jemaat tentang pembangunan Gereja.

2.      Surat atau pengumuman pembentukan Panitian Pembangunan Gereja.

3.      Surat  dan Perincian.   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

I. Pertumbuhaan dan Perkembangan Jemaat yang Menyangkut Pelayanan

Iman di Gereja Kristen Indonesia Sumatera Utara – Tanjung Rejo .

 

Tahun 1954 – 1957      : Sejak Tahun 1954 di kampong Sei Sikambing A ( Sekarang      Desa Tanjung Rejo dan Kampung Babura Kecamatan Sunggal sudah ada beberapa orang yang sudah menjadi Penganut Agama Kristen, Antara Lain :

1.            Bapak Dasiman ( + )

2.            Bapak Saringun ( +)

3.            Bapak Kami Ginting M. ( Jemaat GBKP ) ( + )

4.            Bapak Radi

5.            Bapak Karyo Dimejo ( Sekarang berada di Jakarta )

6.            Bapak Parno (+)

7.            Bapak Slamet Ronosetiko ( + )

8.            Bapak M. Mangoensoehardjo

9.            Bapak TD Kasan (+)

10.        Bapak Kasiyan

11.        Bapak Geroge Ramin

12.        Bapak Misman Ronosetiko (+)

Kesemuanya beserta dengan keluarga dan anak – anaknya.

Selain nomor urut 3, bila boleh kita sebut sebagai cikal bakal Jemaat di Gereja gEreformeerd Sei Sikambing (sekarang GKI Tanjung Rejo.

Diantara cikal bakal tersebut diatas, pada saat itu sudah ada yang menjadi Majelis antara lain:

1.      Bapak Karyo Dimejo (sekarang berada di Jakarta)

2.      Bapak Slamet Ronosetiko

3.      Bapak Parno

Adapun tempat kebaktian pada waktu itu di Gereja Gereformeerd Indonesia Jalan Percut (sekarang Jl. Hos Cokroaminoto) dan pendeta yang melayanai Jemaat pada saat itu adalah Bapak Pendeta Poerno Hadikawahjo yang berasal dari Solo – Jawa Tengah (+) dan Beliau menjabat sebagai Pendeta Konsulen.

Guru Injil yang bertugas pada saat itu adalah Bapak Wasiman.

Sebagai bahasa pengantar pada kebaktian mulai tahun 1954 – 1956 dipakai bahasa Jawa dan selanjutnya selain Bahasa Jawa juga memakai Bahasa Indonesia, disebabkan karena sudah ada sebagian dari suku Batak, Karo dan Cina.

Tahun 1958                  : Perkembangan Jemaat, setapak demi setapak dapat berkembang

                                       Dan bertambah dan terbukti pada tahun 1958 adanya anggota baru yang masuk yaitu:

 

1.      Bapak AMAT DARMOYO beserta keluarganya

2.      Bapak MARTO SATAR beserta keluarganya

 

Tahun 1962                : Pada tahun 1962 terjadilah perubahan tempat Kebaktian

                                    Dari Gereja Gereja Gereformeerd Jalan Percut pindah ke Gedung Gereja Gereformeerd Indonesia Jalan Palang Merah (Sekarang Jalan K.H Zainul Arifin) dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia.

 

Tahun 1963 –1964     : Tahun 1963 Jemaat Gereja Gereformeerd Indonesia Sei

                                      Sikambing, sudah mengadakan persiapan untuk menjadi Kelompok dari Gereja Gereformeerd Indonesia Jalan Palang Merah Medan.

                                      Pada tahun 1964 Bapak TD Kasan (+) dan Bapak M Mangoensoehardjo menjadi anggota Majelis Gereja Gereformeerd Jalan Palang Merah Medan dan pada tahun itu juga (1964) Jemaat Gereja Gereformeerd Indonesia Sei Sikambing disyahkan dan diresmikan menjadi kelompok dari GGI Jalan Palang Merah Medan, dengan beranggotakan :

1.      Keluarga Bapak DASIMAN

2.      Keluarga Bapak SARINGUN

3.      Keluarga Bapak RADI

4.      Keluarga Bapak PARNO

5.      Keluarga Bapak TD KASAN (+)

6.      Keluarga Bapak M.MANGOENSOEHARDJO

7.      Keluarga bapak KASIYAN

8.      Keluarga Bapak GEORGE RAMIN

9.      Keluarga Bapak MISMAN RONOSETIKO

10.  Keluarga Bapak AMAT DARMOYO

11.  Keluarga Bapak SLAMET RONOSETIKO

12.  Keluarga Bapak MARTO SATAR

13.  Keluarga Bapak KAMI GINTING M (GBKP) (+)

Inilah yang merupakan perintis berdirinya Gereja Gereformeerd Sei Sikambing.

 

Pada saat itu Pelayanan Kebaktian dan kegiatan Sekolah minggu dilakukan pada Sore hari dengan tempat yang bergantian antara lain :

1.      di rumah Bapak TD Kasan

2.      di rumah Bapak Parno

3.      di rumah Bapak M Mangoensoehardjo

dengan petugas Pelayan Kebaktian :

1.      Bapak T. Damanik (Sekarang Majelis GKI Medan)

2.      Bapak Yap Kasein (Sekarang berada di Semarang)

Dan dibantu oleh Majelis lainnya.

Pelayan Sekolah Minggu pada saat itu:

1.      Saudara Jonathan         – sampai saat ini masih aktif

2.      Bapak Wailly                - sudah kembali ke Amerika

Sesuai dengan keadaan Jemaat pada saat itu Bahasa pengantar yang dipakai adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.

 

II. PROSES BERDIRINYA GEDUNG GEREJA KRISTEN INDONESIA SUMATERA UTARA DI TANJUNG REJO

 

Tahun 1964 – 1966    : Dengan telah berdirinya Kelompok Jemaat, maka cikal

                                      Bakal itu mengadakan musyawarah dan kesepakatan untuk mendirikan sebuah bangunan rumah Gereja secara darurat di Kampung Tanjung Rejo.

                                      Hal ini mendapat sambutan secara spontan dan positif oleh sluruh Jemaat, terbukti salah seorang dari cikal bakal yaitu Bapak Parno dengan sukacita dan penuh keiklasan menyumbangkan sebidang tanahnya yang terletak di Jalan Intisari Kampung Tanjung Rejo dengan ukuran :       Panjang 48.9 m           Lebar 13.5 m                       Luas 660.14 m2

                                      Untuk keperluan rencana pembangunan Gereja dimaksud.

 

                                      Pada tahun 1964 datanglah seorang Hamba Tuhan dari Palembang ke Sumatera Utara tepatnya dikota Medan, yaitu Bapak Pendeta K.L.F Legrand beserta keluarga. Kedatangan beliau adalah sebagai Pendeta Konsulen.

 

                                      Untuk Jemaat Kelompok Gereja Gereformeerd Sei Sikambing mulai saat itu terus menerus mendapat bimbingan dan pengajaran, denganharapan dapat menjadi Jemaat yang kuat dan teguh dalam Iman Kristen.

                                      Sebagai petugas pelayan dan gembala yang setia, akhirnya Bapak Pendeta K.L.F Legrand mendengar adanya rencana Jemaat GGI Kelompok Sei Sikambing untuk mendirikan sebuah Gereja.

                                      Kemudian untuk mengetahui kebenaran rencana tersebut, bapak Pendeta K.L.F Legrand langsung menanyakannya kepada Jemaat disini pada saat itu dan dijawab : Benar, bahwa Jemaat kelompok GGI Sei Sikambing ingin membangun sbuah bangunan Gereja secara Darurat.

                                      Setelah mendapat penjelasan dan memahami keadaan Jemaat dengan segala keberadaannya, kemudian beliau menyarankan agar membentuk Panitia Pembangunan Gedung Gereja.

                                      Dengan adanya saran dan dukungan positif dari Bapak Pendeta K.L.F Legrand, maka dibentuklah Panitia Pembangunan Gedung Gereja dengan susunan sebagai berikut:

1.      Bapak M. Mangoensoehardjo (Ketua)

2.      Bapak Amat Darmoyo    (Sekretaris)

3.      Bapak TD Kasan (Pelaksana) (+)

Dengan terbentuknya Panitia Pembangunan, lalu dimulailah pembanguanan Gedung Gereja diatas areal tanah sumbangan Bapak Parno dengan ukuran bangunan 8m x 15m (permanent) dan ber atapkan genteng, yang peletakakn batu pertamanya dilakukan oleh ibu K.L.F Legrand.

 

Bangunan Gedung Gereja tersebut pada waktu itu menelan biaya sebesar Rp. 125.000,- (Seratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah), yang sebagian lagi merupakan swadaya Jemaat.Setelah selesainya pembangunan Gedung Gereja yang dilengkapi dengan bangku duduk, maka pada kebaktian Minggu tanggal, 27 November 1966, diresmikanlah pemakaiannya oleh Bapak Pendeta KLF Legrand dengan mengambil Nats Khotbah dari Hagai 2:10.

 

III. HAL – HAL YANG BERKAITAN DENGAN SEBUAH BENTUK PELAYANAN DI GKI SUMUT TANJUNG REJO

 

22 April 1972             : Pendewasaan Jemaat Gereja Gereformeerd Sei Sikambing 

                                      yang pelayanan dan pembinaannyatetap dilakukan oleh Pendeta Konsulen dan Majelis setempat.

 

17 February1974       : Mulai bertugasnya Saudari Ruth Legiem sebagai calonInjil di Gereja Gereformeerd Sei Sikambing.

 

17-19 April 1974       : Sidang Klasis GGI ke II yang diselenggarakan di Medan, memutuskan tentang perubahan nama dariGereja Gereformeerd Indonesia menjadi Gereja Kristen Indonesia Sumatera Utara dan oleh karena itu, maka secara otomatis Gereja Gereformeerd Indonesia Sei Sikambing berubah menjadi Gereja Kristen Indonesia Tanjung Rejo.

05 Mei 1974               : Penetapan Saudari Ruth Legiem menjadi Guru Injil Jemaat di GKI SUMUT – Tanjung Rejo, dan hingga saat ini masih aktif.

 

Tahun 1975                : Seirama dengan pertumbuhan dan perkembangan Jemaat dan pemantapan pelayanan Jemaat merencanakan mengadakan pemanggilan Pendeta.

 

27 Maret 1977            : Sehubungan dengan berakhirnya tugas pelayanan Bapak Pendeta Konsulen di GKI Sumatera Utara dan mengingat akan segala bantuan yang telah diberikan demi pembinaan dan kemajuan Jemaat GKI Sumut Tanjung Rejo, sebagai ucapan syukur Jemaat GKI Sumut mengadakan acara perpisahan denagn Bapak KLF Legrand beserta keluarga.

 

23 April 1977             : Keberangkatan Bapak Pendeta KLF Legrand kembali ke Negeri Belanda.

 

10 Juli 1977                : Bapak Daniel Sukirman S.Th tiba di GKI Sumut Tanjung Rejo dari Cilacap – Jawa Tengah untuk memenuhi panggilan Jemaat sebagai calon Pendeta Jemaat.

 

27 November 1977   : Setelah menjalani proses administrasi dan penyesuaian dengan Jemaat, bapak Daniel Sukirman S.Th ditahbiskan/diteguhkan sebagai Pendeta Jemaat GKI Sumut Tanjung Rejo.

 

04 Agustus 1981       : Setelah bertugas selama ± 3 (tiga)tahun, setelah mendapatkan persetujuan/restu dari Majelis Jemaat Bapak Pendeta Daniel Sukirman S.Th beserta keluarga berangkat ke Jambi (sekarang di Salatiga – Jawa Tengah).

 

04 Maret 1982            : Tibanya Bapak Thomas Soepardji dari Jawa Tengah untuk memenuhi panggilan Jemaat GKI Sumut Tanjung Rejo (beserta keluarga).

 

12 December 1982    : Setelah menjalani proses Administrasi yang berlaku dan penyesuaian dengan anggota Jemaat, Bapak Thomas Soepardji ditahbiskan/diteguhkan sebagai Pendeta GKI Sumut Tanjung Rejo dan hingga saat ini masih berada ditengah – tengah kita.

 

 

S/d November 1985 : Jumlah anggota Jemaat GKI Sumut Tanjung Rejo 91 Kepala   Keluarga.

 

                                      NAMA – NAMA PETUGAS PELAYAN YANG PERNAH BERTUGAS DI GKI SUMUT TANJUNG REJO

 

                                      A. PENDETA YANG PERNAH MELAYANI

1.      Bapak Pendeta POERNO HADIKAWAHJO (+)

2.      Bapak Pendeta TJOKRO SOESILO (+)

3.      Bapak KLF LEGRAND (sekarang di Italia)

4.      bapak Pendeta MARTO PRANOTO (sekarang di Surakarta –Jateng)

5.      Bapak Pendeta STEFANUS WIDYOSUDARMO (sekarang di Klaten – Jateng)

6.      Bapak Pendeta SLAMET GINTING Sm. Th. (GKI MEDAN)

7.      bapak Pendeta SRUWANDARIS (GKI Pematang Siantar)

8.      Bapak Pendeta DANIEL SUKIRMAN S.Th (Salatiga – Jateng)

9.      Bapak Pendeta WARWOTO S.Th (GKJ Palembang)

10.  Bapak Pendeta NURAN S.Th  (GKI Medan Timur)

11.  Bapak EKO SUHARSO (gki Kwala Bingei)

12.  Bapak Pendeta THOMAS SOEPARDJI   (Desember 1982 samapai saat ini).

                                      B. GURU INJIL YANG PERNAH BERTUGAS :

1.      Bapak WASIMAN

2.      Bapak SURATMAN

3.      Bapak SISWORO

4.      Saudari RUTH LEGIEM (Mei 1974 sampai saat ini)

 

                                C. ANGGOTA JEMAAT YANG PERNAH MENJABAT MENJADI MAJELIS.

1.      Bapak KARYO DIMEJO (sekarang di Jakarta)

2.      Bapak SLAMET RONOSETIKO (+)

3.      Bapak PARNO (+)

4.      Bapak TD KASAN (+)

5.      Bapak M.MNAGOENSOEHARDJO

6.      Bapak DASiman

7.      Bapak MFS SAPULETE

8.      Bapak HENDRO SUHARTO (+)

9.      Bapak KASIYAN

10.  Bapak REKEN SEMBIRING

11.  Bapak EMMANUEL GINTING

12.  Bapak WP. Limahelu (+)

13.  Bapak SLAMET BASUKI

14.  Bapak M SIMANJUNTAK (+)

15.  Bapak NN PITOY (+)

16.  Bapak BL E HUTAPEA

17.  Bapak SUPARNO HARDJO

18.  Bapak PETRUS SITUMORANG (+)

19.  Bapak Drs. SLAMET SINURAYA

20.  Bapak BUDHY SUNARTO

21.  Bapak TANGKAS GINTING

22.  Bapak SOEDARDJITO

23.  Bapak JEMINO MK

24.  Ny. POMPI SUPOMO

25.  Ny. T. GINTING

26.  Ny. A. SAPULETE – JAKOB

27.  Bapak EDDY SAKIMAN

28.  Bapak AMAT DARMOYO

29.  Bapak HENDARKO N

30.  Bapak WAGINO

31.  Bapak SUWONDO TARIGAN

32.  Ny. SOEDARDJITO

33.  Mis YANNY BOASCH

34.  Bapak T.CHRISTIANTO

 

                                      D. PENGAJAR SEKOLAH MINGGU

1.      Bapak WAILLY (sebagai perintis dan sudah kembali ke Amerika)

2.      Bapak TD KASAN (+)

3.      Bapak EMMANUEL GINTING

4.      Bapak BUDHI SUNARTO

5.      Nyonya EDDY SUPARMAN

6.      Sdri RUTH LEGIEM

7.      Bapak JONATHAN

8.      Bapak SUSILO WARDHONO

9.      Bapak SUDARSIN HS

10.  Sdri ESTER ENONG

11.  Sdri SUDIARTI S

12.  Sdri SUK ARSIH       

13.  Sdri RISMA BR TARIGAN

14.   Sdri SURTINI

15.  Sdri NETTY

16.  Sdri SYAMSIDAR S

17.  Bapak NONO YUSAK

18.  Bapak SLAMET BASUKI

19.  Bapak EFAPRODITUS DALIMIN

20.  Sdri LIDYA F SAPULETE

21.  Sdri LESTARI NINGSIH

22.  Sdri TRI RAHAYU

23.  Sdri SULASTRI IRWAN

24.  Sdri MUJIATI

25.  Sdri MUTIARA S

26.  Sdri SULASTRI WAGINO

27.  Sdri RENTI SIRAIT

28.  Sdri SUNARTI NINGSIH

29.  Sdra BARMEN

30.  Sdri MIEKE P

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TANJUNG REJO, 24 NOVEMBER 1985

 

 

TEAM PENYUSUN

 

1.      M. MANGOENSOEHARDJO                                                        KETUA

 

 

2.      SUSILO WARDHONO                                                                   ANGGOTA

 

 

3.      SLAMET BASUKI                                                                            ANGGOTA

 

 

4.      JONATHAN                                                                                     ANGGOTA

 

 

 

Diketahui / Disyahkan oleh

MAJELIS GKI SUMUT TANJUNG REJO

 

 

 

 

 

 

 

M. SIMANJUNTAK, SH                                                      THOMAS SOEPARDJI

          Ketua Majelis                                                                    Pendeta Jemaat